Music

Minggu, 10 Juli 2011

Pohon

jangan sepelekan aku.
bagimu aku hanya anak ingusan yang belum tahu apa-apa tentang hidup.
kau egois dengan umurmu yang mengecap tak pernah salah dalam melangkah.
bukankah kau manusia ?
pastilah tanpa aku ketahui pun kau punya seonggok dosa. aku berani melakukan hal apa pun yang aku mau. sombong. memang itu, aku terhadapmu. jangan pernah kau pikir, aku tak berdaya merengek meminta memohon bahkan tergeletak kepalaku dengan kaki sejajar terhadapmu demi secuil kebahagiaan.
bukan aku yang menumbuhkan pohon dendam ini. tapi kau. yang melempar benihmya di ladang hati, kau rawat, kau jaga, hingga tumbuh menyakitimu sendiri. perih, cadas, luka yang kau dapat dari ladang yang kau jaga.
rasakan. dan kau berteriak.
tak ada hati untuk menolehmu bahkan tersenyum padamu. sudahlah aku memang durhaka pada apa pun. itu ucapmu.
astaghfiruloh Tuhan, dendam ini menyakitkan aku jua. aku di racun olehnya dan untuknya.
aku ingatkan diri. siapa aku?
jarum yang ditumpuki jerami penuh dalam ruangan yang luas, yang berpeluang kecil menemukannya itu adalah aku.
sementara itu, setiap gambar kabah yang aku lihat dalam solatku, menebang pohon dendam dengan sendirinya.
lepas dari itu, ku lihat kau, seakan terjadi keajaiban. pohon dendam tumbuh lagi dengan tinggi, kuat dan kokohnya sampai tak terlihat bekas tebangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar