Music

Sabtu, 02 Juli 2011

Keluh Gerimis

pucuk-pucuk tembakau menengadah kuncup meradang kelabu. menangkap bias-bias asa pada kelopaknya berjatuhan. dan kau masih mengabut dalam bayang-bayang luka nganga. mencadas, menerjal, membelukar, dan kian meranggas menghunjam matahari.

pada sebuah senja yang gelisah, lelah kian larut dalam relung gerimis mengeluh, menunggumu di istana paling gaib itu, sedang lembayung senja enggan membenamkan ronanya, menyaksikan kelepak sayapmu mengehempas naluri ilalang yang berjingkrak-jingkrak menggapai cakrawala.

tak ada yang lebih mewahyu daripada keluh gerimis yang menjelmakan senja menjadi lautan air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar