kelas kita.
kini badai datang lagi.
ruangan ini tetap sama dengan segala keluh kesah kita bercampur decak kagum seisi penghuninya dengan kebersamaan kita.
saat itu, bangku keempat dimana dua orang laki-laki tepat memandang layar komputer lipat, sontak berdiri.
disanalah kronologi, yang lain membisu dan kaku.
menjadi penonton opera perang yang menghasilkan ultimatum untuk dia yang berani berkoar pada badai.
badai memang berkuasa di kelas kita, disini gudangnya bocah.
yang membuat badai mengamuk semaunya memporak porandakan jiwa-jiwa perompak.
kini badai datang lagi.
ruangan ini tetap sama dengan segala keluh kesah kita bercampur decak kagum seisi penghuninya dengan kebersamaan kita.
saat itu, bangku keempat dimana dua orang laki-laki tepat memandang layar komputer lipat, sontak berdiri.
disanalah kronologi, yang lain membisu dan kaku.
menjadi penonton opera perang yang menghasilkan ultimatum untuk dia yang berani berkoar pada badai.
badai memang berkuasa di kelas kita, disini gudangnya bocah.
yang membuat badai mengamuk semaunya memporak porandakan jiwa-jiwa perompak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar