besok atau tepat pukul dua belas malam nanti, umur yang telah berjalan maju, mengurangi kesempatan ku untuk terus hidup.
siapa yang akan tahu, jika Tuhan akan berkehendak lain ?
hadiah yang aku pinta hanyalah doa yang terus mengalir dari mulut yang biasa kamu gunakan dengan bualan konyolmu untuk membuatku merekahkan sedikit senyuman.
terimakasih untuk kasih sayang yang telah kamu berikan hingga saat ini, hingga aku tak pernah merasa kehausan.
tetaplah sederhana, seperti isi kado yang indah, yang luarnya hanya berbalutkan kertas koran.
karena apapun yang telah kita rangkai adalah kebahagiaan yang bagiku tidak akan pernah ada kata kesia-siaan, sekalipun kekecewaan kadang meraup sedikit kebahagaiaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar