Ternyata di
sana. Tepat di suatu lorong yang kosong dan gelap, terselip cahaya yang
sempat menyala. Dan itu aku. Sempat padam, dan menyala, begitu
seterusnya. Hingga cahayanya pecah, lalu menyebar dan membakar. Apinya
menjalar, itulah amarahnya.
Sakit ya ? semakin kamu terbakar, aku semakin berdosa.
Sakit ya ? semakin kamu terbakar, aku semakin berdosa.