Music

Minggu, 18 September 2011

Sengkar

entahlah, aku teringat sengkar ini..
mempertemukan kita dalam pandangan kosong
yang aku bisa hanya berkata 'bisa' tanpa terbiasa bahkan mencoba
separuhnya bergamat dengan riang karena ini mengenang
menusuk serta menghunuskan jarum kaput yang akhirnya tertinggal di tangan
suatu saat, berakhir pula pendongeng menyenandungkan dongengnya
menyeret halus pikiranku untuk bangun dari negerinya dan kembali pada yang nyata
membangunkan aku, memberi waktu untukku terpaku pada negeri dongengnya
bersadau, menelusuri danau menyendiri..
mengingatkan aku pada kita dalam rona senyum
musim ini akan berbeda, dengan musim kita yang selalu bersemi
semuanya menjadi suratan
seperti atom yang ditakdirkan menjadi partikel terkecil di dunia ini
seperti jati yang meranggas di kemaraunya
dan seperti embun yang jatuh pada ujung daun
sengkar kita menghanyutkanmu bersama arus danau..
menjadi kehidupan dunia lain antara kita yang menggenggam jari jemari terakhir kalinya
tanpa berkata selamat tinggal

HATI

hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati 
HATI hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati
hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati HATI
hati hati hati hati hati hati HATI HATI HATI hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati
hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati hati HATI HATI HATI hati hati hati hati hati hati hati
dimana HATI ?

Senin, 05 September 2011

17 Juli 2011

 10 :39

ketika berada di satu titik
keseimbangan memang diperlukan
ketika semua menoleh kebelakang, untuk berkata selamat tinggal
aku masih terpaku pada satuhal
ketika yang lain, hanya ingat pada dirinya
aku ingat pada yang lain, aku ingat...
ketika semua tersenyum, aku tersenyum -topeng (lagi)
aku merasa teralu muda untuk semua hal yang tidak ingin aku ketahui.
tahukah semuanya menyakitkan
satu kesedihan selalu memberi rasa kesepian
satu kebahagiaan selalu hilang dengan cepatnya
dan aku tahu, mungkin apa yang aku rasa, aku terlalu perasa !
dan ketika aku tidur untuk yang terakhir kalinya, aku harap jangan pernah ada yang seperti aku...

Bagiku

  • Hanya yang dari hatilah sesuatu yang sederhana terlihat indah.
Hal konyol yang pernah kau lakukan mungkin terlihat sepele jika sedang dilakukan. Namun, jika kau mengingat hal konyol yang pernah kau lakukan itu, dirimu tersenyum sendiri dan menikmati kekonyolanmu.

  • Langit biru yang indah diselimuti awan putih yang lembut.
Hal terindah yang pernah kupunya adalah seseorang yang datang dan pergi secara silih berganti melindungi aku seperti awan yang menyelimuti langit biru.

Jumat, 02 September 2011

Sebelas dengan Satu

31 agutus 2011
17:56

Buku berjilid kusam
Bersimbol fisik yang tua
Kubuka perhelai, mengingatkan aku satu waktu
 
Tahukah, setiap kali berusaha membaca
Yang ku lihat hanyalah coklat
Legam kehitam hitaman

Piringan hitam melengkapi keadaan
Menambah suasana seakan silam
Namun tak kelam

Aku ini terlalu muda atau memang aku yang tak siap
Bukan hanya aku yang melihat petunjuk yang harus dipecahkan
Memutar otak, memainkan logika

Salah semua, yang aktif hanyalah intuisi
Subconcisious mind mengirimkan sinyal untukku
Terhanyutlah aku kedalam ingatannku

Sebelas itu adalah tahunnya
Tahunku, mengingatnya
Satu itu adalah aku
Untuk aku yang hidup dengan satu penopang

Tersenyum ku tutup buku
Paradigma menjadi berbeda
Tegarku sekarang hanya untukku satu,
Satu orangku, ibu